Senin, 29 Maret 2010

Untuk Sahabatku

Terima Kasih Untuk Sobatku


Telah lama aku memimpikan memiliki blog, seperti sekarang ini. Setelah ‎berjuang untuk memiliki, akhirnya saya pun membuat dan berhasil. Tantangan lain ‎adalah saya belum bisa mengisi blog itu, bagaimana cara masuk di entri de el el.‎

Saat itu saya ingat bahwa saya memiliki sahabat yang dah pernah dan biasa ‎dengan dunia maya tersebut. Akhirnya bertanya, ya bertanya adalah kata yang tepat untuk ‎mengisi kebuntuan itu.‎

Selanjutnya bertanya dan mendapat balasan serta saya praktekkan, hasilnya ? ‎BERHASIL, sampai tulisan ini termuat. Sahabat makasih, kontribusimu di blogku selalu ‎terukir di blogku  Untuk Bang Topiq LW dan Bang Rohim GP, makasih banyak. Salam ‎luar biasa, salam perubahan. ‎

Loram Kulon Kudus

S E J A R A H

Masjid AT-TAQWA yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan "Masjid Wali" berada di daerah Loram Kulon, ‎kecamatan Jati, kabupaten Kudus. Luas tanah 959 m2 dan luas taman 40 m2 .Didirikan pada tahun 1596-1597 abad ke ‎‎15 pada masa Hindu Budha menuju ke islam, oleh Tjie Wie Gwan, salah seorang pengembara dari kerajaan Campa, ‎Cina. Awal mula beliau sampai di Indonesia, tepatnya di daerah Jepara dikarenakan tahta yang seharusnya diserahkan ‎kepadanya, direbut oleh kakaknya, sehingga beliau berniat pergi merantau dan akhirnya sampai di Jepara, yang pada ‎saat itu daerah Jepara dipimpin oleh Ratu Kalinyamat, masih dibawah naungan kerajaan Bintoro Demak.
‎. Pada waktu itu, Ratu Kalinyamat yang masih gadis, ingin memiliki pendamping hidup, maka diadakanlah sayembara. ‎Barang siapa yang dapat memenangkan sayembara tersebut, maka akan menjadi pendamping Ratu Kalinyamat. ‎Sayembara itu diikuti oleh para pendekar dan salah satunya yaitu Tjie Wie Gwan. Akhirnya, sayembara itu ‎dimenangkan oleh Tjie Wie Gwan. Lalu diangkatlah ia sebagai suami dari Ratu Kalinyamat. Setelah beberapa tahun ‎menjalani kehidupan rumah tangga, mereka berdua belum juga dikaruniai seorang putra, sehingga beliau menikah lagi ‎dengan salah satu putri Sunan Kudus yang bernama R. Prodobinabar.
‎. Dengan dinikahinya R. Prodobinabar oleh Tjie Wie Gwan, maka hubungan beliau dengan Sunan Kudus terjalin ‎semakin erat. Sunan kudus mengetahui kemampuan menantunya yaitu dapat mengukir dan memahat. Dengan ‎kemampuannya tersebut dimungkinkan untuk media dakwah penyebaran Agama Islam. Maka diperintahkanlah ia ‎untuk menyebarkan Agama Islam di daerah Kudus bagian selatan dengan memanfaatkan keahliannya tersebut.
‎. Ketika beliau menyebarkan Agama Islam, pertama kali yang dibangun adalah Masjid dan Gapura yang arsiteknya ‎menyerupai kuil kuil dari Bali dengan menggunakan bata merah. Arsitektur yang menyerupai kuil itu dimaksudkan ‎sebagai taktik/cara oleh Tjie Wie Gwan agar masyarakat sekitar tertarik untuk mendatangi Masjid tersebut karena pada ‎masa itu masyarakat masih beragama Hindu-Budha, belum mengenal agama Islam. Setelah berhasil menarik perhatian ‎warga setempat, kesempatan beliau untuk menyebarkan agama Islam semakin besar. Salah satu caranya dengan sedikit ‎demi sedikit memasukkan ajaran agama Islam kepada warga yang datang ke Masjid tetapi tanpa mengandung unsur ‎paksaan. Dengan begitu,masyarakat semakin tahu tentang ajaran ajaran Islam.
‎. Karena Masjid tersebut terbuat dari kayu, sehingga lapuk dan rapuh dimakan usia. Pada tahun 90an Masjid di rehab ‎secara total, adapun Serambi Masjid yang dibangun tahun 1971.

‎. Gapura telah direhab tahun 1996 ditangani langsung oleh BP3 Jateng, dan Gapura ini telah dimasukkan sebagai ‎Benda Cagar Budaya (BCB) karena usianya yang sudah lebih dari 100 tahun.

‎. Selain menyebarkan agama Islam, beliau juga meninggalkan beberapa tradisi budaya yang masih dilaksanakan ‎sampai sekarang :

‎1. Tradisi Nganten Mubeng Gepuro/kirab nganten
Pada masa itu, belum terdapat KUA, sehingga untuk calon pengantin proses ijab qobul dilaksanakan di Masjid Wali ‎tersebut yang menjadi penghulu adalah Tjie Wie Gwan. Karena banyaknya yang menikah, untuk mempersingkat waktu ‎maka beliau berpetuah pada para pengantin yang telah sah, mengelilingi gapura lalu akan di doakan dari depan Masjid ‎dan disaksikan oleh warga setempat. Kegiatan tersebut bertujuan baik, tanpa bermaksud untuk mengarah ke perbuatan ‎syirik.

‎2. Tradisi Sedekah Nasi Kepel
Saat penyebaran agama islam, salah satu warga ada yang ingin bersedekah tetapi belum mengetahui caranya. Sehingga ‎beliaupun berpesan kepada warga silahkan selamatan dengan nasi kepel 7 bungkus dan lauk bothok 7 bungkus. 7 ini ‎maksudnya dalam basa jawa berarti pitu, yang mempunyai arti filsafat “Pitulung(pertolongan), Pitutur(nasihat), ‎Pituduh(petunjuk)” dalam menjalani hidup di dunia. Diharapkan dengan nasi kepel dan bothok berjumlah 7 tersebut ‎tidak memberatkan warga yang tidak mampu, tetapi ingin bersedekah.

‎3. Tradisi Ampyang Maulid
Ampyang Maulid adalah perayaan yang dilaksanakan masyarakat Loram Kulon yang digunakan untuk memperingati ‎maulid Nabi Muhammad saw di Masjid Loram Kulon yang bernuansa islami. Ampyang maulid menjadi salah satu ‎budaya yang dilestarikan sampai sekarang dan diperingati setiap tanggal 12 Robi’ul Awwal untuk memperoleh berkah.

Tradisi ampyang di desa loram kulon memiliki ciri khas dan keunikan yang telah ada sejak zaman Tjie Wie Gwan. ‎Namun pada zaman penjajahan Belanda, dilanjutkan zaman penjajahan Jepang tahun 1941-1945 tidak dapat ‎dilaksanakan karena kondisi dan situasi politik yang berakibat krisis panjang mpada masa itu.
Menjelang timbulnya gerakan partai komunis Indonesia (PKI) sampai masa akhir G 30 S PKI, tradisi ampyang ini ‎sempat terhenti juga karena situasi politik.
Dalam perkembangannya tahun 1995 M tradisi ampyang ini kembali dilaksanakan sebagai syiar agama islam.

taineswe@yahoo.co.id
29 Maret 2010
‎(Sanggar Kaum Pembelajar Indonesia)‎

Rabu, 24 Maret 2010

Bahagia Yang Sejati


Ini adalah adiku yang pertama, namanya Hubbu Fillah, yang no 2 M. Thoriqul Ilmi, semua lucu ea. salam to adiku semua, selalu buat kakakmu bahagia melihatmu. Jadilah anak yang baik ea... oh Ya, Hubbu ini baru saja Khitan lho, walau usianya baru 5 th. Jangan bilang Hubbu bila dia dah khitan coz khitane karena sakit... To thoriq kapan kamu nyusul khitan aak hubbu?

adik yang lucu

Sabtu, 13 Maret 2010

berpikir hebat untuk hidup

Berpikir Luas, bercita-cita tinggi
Sudah menjadi syarat yang tidak tertulis di bumi ini, bahwa kita harus memiliki pikiran yang terbuka luas ‎dan himmah cita-cita yang tinggi. Sebab tanpa syarat itu kita akan selalu merasa terpuruk menghadapi hidup di ‎bumi ini yang penuh dengan tantangan.‎

Sadari selalu tiap kaki yang kita langkahkan di muka bumi ini, bahwa semua itu mengandung hisab ‎hitungan yang kan di perhitungkan,dihisab di akhir nanti. Maka dari itu buat langkah kita selalu bermuatan ‎kebaikan yang tulus ikhlas hanya untuk meraih RidhoNya, dengan salah satunya kita selalu berpikir luas dan ‎bercita-cita setinggi bintang di langit.‎

Semoga langkah kita selama ini selalu berporos pada ridhoNya, tanpa ada embel-embel riya’ pada manusia ‎atau mahluk di langit. Salam perubahan, ya berubah menuju yang lebih baik dari saat kita sekarang. ‎

Kamis, 11 Maret 2010

Hari bahagia DITA

Alhamdulillah, dengan nikmat Allah SWT, kami berdua mendapat kabar gembira, yaitu setelah 15 bulan kami menunggu akhirnya sekarang kami dah melewati 6 minggu kehamilan calon bunda to anakq. Makasih istriku, kan ku kabarkan pada dunia kebahagiaan ini. Salam perubahan to lebih baik to semua sahabat ku. Dita salwa.

Ya Allah. makasih untuk nikmat Mu yang Maha Besar ini. kan aku jaga nikmat itu selalu selamanya. Istriku, aku sayang kamu.