Minggu, 21 November 2010
Sambutan SBY untuk Obama Amerika
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang Mulia Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama,
Yang saya hormati Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5,
Yang saya hormati para pimpinan lembaga-lembaga negara, para menteri dan para duta besar,
Yang saya hormati para anggota delegasi Amerika Serikat,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Atas nama pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya ingin sekali lagi, mengucapkan selamat datang di Indonesia, kepada Yang Mulia Presiden Barack Obama dan Ibu Michelle Obama, beserta seluruh anggota delegasi Amerika Serikat. Walaupun ini adalah kunjungan kenegaraan, namun kamii juga menganggapnya sebagai home coming visit bagi Yang Mulia Presiden Obama. Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yang Mulia, yang telah berkenan memenuhi undangan saya untuk berkunjung ke Indonesia.
Yang Mulia,
Kunjungan Yang Mulia ke Indonesia kali ini berlangsung dalam situasi yang memprihatinkan kita bersama. Bangsa Indonesia kembali ditimpa oleh bencana alam secara beruntun di beberapa daerah. Saya baru saja kembali dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk memantau dan mengambil sejumlah keputusan penting, dalam penanganan tanggap darurat terhadap para korban dan pengungsi di daerah bencana.
Situasi letupan Merapi masih sulit diprediksi, sementara pengungsi semakin bertambah. Karena itulah, kami sangat menghargai bantuan Amerika Serikat terhadap bencana alam ini, termasuk kerja sama vulkanologi antara US Geological Survey dengan Tim Indonesia yang ada di lapangan.
Yang Mulia,
Sekalipun Indonesia bukanlah tempat yang asing bagi Yang Mulia, Indonesia kini telah banyak berubah dibandingkan 40 tahun yang lalu, sewaktu Yang Mulia menetap di Jakarta dari tahun 1967 hingga tahun 1971. Yang Mulia pasti dapat merasakannya sewaktu tiba di Jakarta sore hari tadi.
Dewasa ini, hampir tidak ada lagi sawah di tengah kota untuk tempat bermain bola dan layang-layang, seperti Yang Mulia sering lihat atau lakukan di masa lalu. Demikian pula halnya, sangatlah langka bagi warga Jakarta saat ini untuk mempunyai binatang peliharaan berupa monyet atau anak buaya, sebagaimana Yang Mulia pernah miliki di rumah dahulu.
Namun, perubahan di Indonesia tidaklah sebatas pada sisi fisiknya semata, atau pada derap dan dinamika pembangunan ekonominya saja. Yang tidak kalah pentingnya adalah perubahan mendasar dalam sistem politik Indonesia, yang bertransformasi dari sistem yang otoriter, menjadi sistem yang demokratis. Dewasa ini, meskipun negeri kami juga masih menghadapi sejumlah tantangan, Indonesia sering dijadikan contoh perpaduan harmonis antara demokrasi, modernitas, dan sosok Islam yang moderat.
Yang Mulia Presiden Barack Obama,
Saya berharap kunjungan ini akan menjadi momen istimewa bagi Yang Mulia dan Ibu Michelle Obama. Semoga pula kunjungan ini merupakan awal dari kunjungan selanjutnya. Saya berharap, dalam kunjungan berikutnya, Yang Mulia dapat mengajak dua putri kesayangan, Sasha dan Malia.
Yang Mulia Presiden dan Ibu Michelle Obama,
Pada malam hari ini sesungguhnya kami sangat ingin menampilkan beberapa tarian dan nyanyian Indonesia. Sebagaimana Yang Mulia ketahui, Indonesia sangat kaya dengan warisan atau heritage, seni budaya, tradisi, dan juga kearifan lokal. Namun dalam suasana berduka karena bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk yang kini tengah berlangsung di Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, tampilan seni budaya tersebut tidaklah tepat untuk kami tampilkan.
Walaupun demikian, saya tetap memastikan agar pada malam hari ini, dan tadi telah dilakukan, disajikan bakso, nasi goreng, dan rambutan, yang menurut intelligence yang saya ketahui adalah masakan Indonesia yang dulu menjadi kegemaran Presiden Obama.
Sesungguhnya, segala bentuk persiapan bagi kunjungan Yang Mulia telah dilakukan dengan semangat persahabatan dan kehangatan yang mendalam. Ini semua dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas hubungan baik di antara pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan Amerika Serikat.
Menilik kembali hubungan kedua negara sepanjang sejarah, kita merasakan bahwa kerja sama dan persahabatan telah lama kita jalin dan lakukan. Bangsa Indonesia akan selalu menghargai dukungan pemerintah dan rakyat Amerika Serikat, terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa pasca Perang Dunia ke-2.
Kini, hubungan persahabatan tersebut telah semakin berkembang, di saat Indonesia tengah meningkatkan peran dan kontribusinya bagi perdamaian dan kemajuan di kawasan Asia Pasifik, di dunia Muslim, dan lebih luas lagi, di tingkat global.
Saya yakin penguatan kerja sama di antara Indonesia dan Amerika Serikat akan makin bermanfaat, tidak hanya bagi kepentingan kedua rakyat kita, tetapi juga dalam menjawab dan mengatasi berbagai tantangan global dewasa ini.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sore hari tadi, saya dan Presiden Obama telah bertukar pandangan mengenai prospek dan upaya peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang. Kita secara resmi telah meluncurkan Kemitraan Komprehensif atau Comprehensive Partnership, di antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah, dalam hubungan Indonesia dan Amerika Serikat. Kemitraan ini bukan saja mencerminkan peningkatan hubungan, namun juga transformasi hubungan Indonesia-Amerika Serikat sesuai dengan perubahan zaman. Kini, kita menjalin suatu hubungan yang luas dan multisektoral: hubungan yang berorientasi ke depan dan tidak dibebani oleh masa lalu; hubungan yang berdasarkan kepentingan bersama dan kemitraan yang sejajar—equal partnership; serta hubungan yang berdasarkan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.
Disamping itu, kemitraan komprehensif ini juga didasarkan atas sejumlah nilai bersama yang sangat penting, seperti kebebasan, pluralisme, toleransi, demokrasi dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia.
Kemitraan komprehensif ini mencakup kerja sama yang luas di berbagai sektor, yaitu pendidikan, lingkungan hidup, keamanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perdagangan dan investasi, demokrasi, hak asasi manusia, energi, pangan, kewirausahaan dan lain-lain. Kedua negara juga berkomitmen untuk membangun kemitraan demokratis atau democratic partnership, melalui upaya bersama mendorong perdamaian, kebebasan, kemakmuran, penegakan hukum, toleransi beragama di berbagai kawasan dunia.
Di bidang ekonomi, kita bersepakat untuk terus mendorong kerja sama ekonomi melalui peningkatan investasi dan perdagangan, termasuk dengan memastikan tetap terbukanya pasar domestik. Juga akan didorong terus program-program fasilitasi dan pengembangan kapasitas, termasuk untuk ekonomi dengan skala kecil dan menengah, serta pembentukan Global Entrepreneurship Program di Indonesia.
Di bidang sosial kebudayaan, kita bersepakat untuk memperkuat interaksi antar-masyarakat. Di sektor pendidikan, kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang luas, termasuk pembentukan US-Indonesia Council for Higher Education Partnership.
Ini semua adalah hubungan yang berdampak strategis, bagi kepentingan nasional masing-masing pihak. Dan dengan Indonesia tetap menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, serta all direction foreign policy, kemitraan strategis Indonesia-Amerika Serikat ini dapat memberi sumbangan yang berarti bagi pembangunan dunia yang makin damai, makin adil, dan makin sejahtera. Selain itu, kedua negara juga akan terus mendorong kerja sama di dalam kerangka Amerika Serikat-ASEAN, East Asia Summit, dan juga APEC.
Yang Mulia Presiden Obama,
Saya menaruh harapan, bahwa selain akan mempererat kerja sama yang telah terbina, kemitraan ini juga akan meningkatkan rasa saling percaya dan saling pengertian dalam hubungan kedua negara. Kesamaan dalam menghargai nilai-nilai luhur demokrasi, kesetaraan, kebebasan, pluralisme dan toleransi, akan menempatkan hubungan kedua negara kita di atas landasan yang kokoh sepanjang masa.
Kemitraan komprehensif yang kita luncurkan hari ini, juga tidak hanya sekadar komitmen belaka. Kemitraan komprehensif tersebut telah dan akan diwujudkan melalui berbagai program konkret, yang saya percaya akan berdampak secara langsung bagi masyarakat kedua negara.
Oleh karena itu, kunjungan Yang Mulia adalah tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Kita telah menanamkan pilar-pilar yang menempatkan hubungan tersebut ke tingkatan yang lebih tinggi. Kita telah menandai era baru, yang sangat menjanjikan dalam hubungan di antara kedua bangsa.
Hubungan Indonesia-Amerika Serikat saat ini juga berbeda dari sebelumnya, karena kita sama-sama dapat memberi sumbangsih pada percaturan global. Baik Indonesia maupun Amerika Serikat adalah anggota G-20, negara demokrasi kedua dan ketiga terbesar di dunia, negara yang gigih menganut pluralisme, multikulturalisme dan toleransi, serta berandil besar dalam diplomasi perubahan iklim dunia.
Kerja sama Indonesia-Amerika Serikat yang konstruktif karenanya dapat menjadi salah satu tolok ukur bagi perubahan konstelasi dunia, dan perubahan pendekatan atau approach dalam menghadapi tantangan-tantangan baru. Saya percaya, saat ini dan ke depan, peran penting kedua negara dalam percaturan global akan mampu membawa terwujudnya dunia yang lebih damai, sejahtera, dan adil bagi seluruh umat manusia.
Yang Mulia Presiden Obama,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Harapan luhur dan bayangan masa depan yang lebih baik seperti ini, kadang juga menjadi impian bagi orang-orang istimewa yang hidup di sekitar kita. Beberapa tahun yang lalu, seorang perempuan Amerika, yang mencintai Indonesia, melakukan riset di Universitas Gadjah Mada, mengenai peran perempuan dan pemberdayaan sosial ekonomi. Ia melakukan riset dengan penuh dedikasi dan pengorbanan.
Hasilnya dituangkan dalam suatu karya ilmiah yang bermutu tinggi, mengenai peran perempuan dan mikro kredit di desa-desa. Visi dan hasil penelitian peneliti yang cemerlang itu, banyak membantu komunitas intelektual dan pemerintah Indonesia dewasa ini, di mana mikro kredit dan kesejahteraan perempuan kini telah berkembang pesat.
Perempuan itu kini telah tiada, namun semangat, kecintaan, dan hasil karyanya terus hidup di masyarakat Indonesia. Nama peneliti Amerika itu adalah Stanley Ann Dunham. Ia juga mempunyai putra yang sama cemerlangnya, yang dulu juga suka bakso dan nasi goreng dan main layangan, dan kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat, dan saat ini tengah duduk di tengah-tengah kita.
Untuk mengenang jasa beliau, serta sebagai ungkapan terima kasih dan pengabdiannya yang tulus dan kecintaannya pada Indonesia, pemerintah Indonesia telah memutuskan menganugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Almarhumah Stanley Ann Dunham. Dan saya sebagai Presiden Indonesia berkehormatan untuk memberikan bintang jasa ini kepada putra beliau dan sahabat saya, Bapak Barack Obama.
[pemberian tanda jasa]
Akhirnya, izinkan saya dalam kesempatan ini mengundang para hadirin untuk bersulang bersama, untuk kesehatan Yang Mulia Presiden Barack Obama beserta Ibu Michelle Obama, dan untuk semakin kokohnya persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan