Sabtu, 08 Mei 2010

Buletin El Fata Jati

BULETIN NU, ANSOR, IPNU-IPPNU JATI KUDUS

Sudah berapa kali NU dan Banomnya membuat kertas bacaan/buletin? Dan berapa kali ‎gagal survaiv? Pertanyaan yang semestinya dijawab dengan semangat untuk tidak mau ‎gagal dan gagal lagi.‎

Untuk NU Kudus KH Chusnan, dengan Tabloid BUMInya, mari belajar dengan ‎pengalaman kemarin, jangan sampai An nashr jilid kedua terulang lagi. Tidak kuat ‎dengan terbitan yang ke 4.‎

Untuk Ansor Jati, Sahabatku tercinta Bang Muhtamat, tolong dikawal dengan baik ‎buletin El Fata yang baru ini. Jangan hanya ingin memaksakan sebuah ego program kerja, ‎tetapi tidak memikirkan kehidupan buletin itu. Kata Bang Munir, jangan sampai buletin ‎ini menjadi Mbuletin Ansor sendiri terutama mbuletin warga NU Jati Kudus.‎

Untuk IPNU-IPPNU Jati Kudus, rekan tercintaku, Saeful Huda dan Rekanita O’im ‎Khusnul Khotimah, kemana Expresi? Kemana kader alumni pelatihan jurnalistik ‎kemarin? Ayo jangan membunuh mereka dengan cuek or antipati terhadapnya.‎

Kritikan untuk kemajuan wong NU adalah wong NU kurang suka dengan budaya ‎membaca. Apalagi menulis, jauh dari harapan. Mari kita tingkatkan budaya membaca dan ‎menulis di lingkungan kecil kita dulu, yaitu keluarga.‎
Tulisan ini hanya sebagai dorongan agar kedepan kita semua yang merasa memiliki NU ‎dapat dengan baik meningkatkan budaya baca dan tulis itu. Mari berubah untuk lebih ‎baik. Don’t give up. Keep Your smile.‎

Salam perubahan.‎
Bagaimana dengan anda?‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salam persahabatan