Kamis, 06 Mei 2010
NU Kudus Indonesia
NU Kudus Indonesia
KH. RADEN ASNAWI KUDUS
Beliau wafat di Kudus pada hari Sabtu 25 Jumadilakhir atau 25 Desember 1959, dalam usia lebih kurang 98 tahun.
Waktu kecil, belajar Al Qur’an dan ilmu-ilmu agama kepada para Ulama’, antara lain K.Irsyad Mayong dan di Tulungagung. Di Makkah, beliau belajar kepada Syaikh Umar Syatha.
Hidup sebagai Ulama’ ahli Syari’at, disamping juga hafidz Al Qur’an termasuk Qiro’ah sab’ahnya. Mengasuh pondok pesantren Al Qur’an “ Raudlotuth Tholibin”, mengadakan da’wah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, terutama sekali di Jepara, Semarang, Pekalongan dan Magelang.
Pusaka peninggalan beliau,selain pondok pesantren tersebut adalah tradisi pengajian PITULASAN yang masih berjalan terus sampai sekarang di Menara Kudus. Beliau termasuk salah satu pendiri Nahdlotul Ulama’.
Sekitar tahun 1930 an, pernah terjadi pengacauan oleh bangsa Cina terhadap kaum Muslimin yang sedang membangun masjid Menara Kudus. Karena pihak Cina mengacau terus sementara pihak Islam mengalah, maka insiiden tidak bisa dielakan lagi. Untuk menghadapi orang-orang Cina yang di perkuat tentara Belanda ini, maka KHR Asnawi dengan dibantu K.Nurhadi dan K.Hasyim Padurenan menggerakan massa kaum Muslimin. Atas pertolongan Allah SWT semata, pasukan KHR. Asnawi berhasil memporakporandakan barisan lawan yang beberapa kali lipat besarnya itu.
Sebelum wafat, beliau berpesan.: TETAPLAH DALAM NU SEBAIK-BAIKNYA WALAUPUN TIDAK MENJADI PENGURUS.
Salam Perubahan.
Bagaimana dengan anda?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan