Selasa, 04 Mei 2010

Cara Baca Warga NU


Minat Baca Warga NU

Pengalaman yang telah saya alami selama ini, dengan ikut memasarkan Koran, majalah, ‎dan tabloid yang diterbitkan oleh NU dan lembaganya, ternyata warga NU masih minim ‎dalam hal Membaca. ‎

Hal ini berbeda dengan warga selain NU pada umumnya. Ini tidak secara umum warga ‎NU malas baca, tetapi sebagian dari warga NU. Yang menjadi rujukan adalah karena ‎warga NU itu banyak, jadi sebagian warga NU juga termasuk banyak.‎

Saya pernah menawarkan majalah terbitan orang/lembaga NU ke toko buku di Kudus, ‎aneh dan mengejutkan, penjaga toko menolak dan bilang ”Wong NU ora seneng moco”. ‎Tetapi ini bukti yang nyata, banyak majalah, tabloid maupun buletin yang kecil-kecil itu ‎sekarang ini sudah tidak lagi kelihatan, khususnya di Kudus. Ini seharusnya menjadi ‎perhatian khusus bagi para pengurus NU baik di pusat maupun di daerah, jika ingin ‎warga NU tidak ketinggalan jaman atau bisa mengikuti jaman. Atau kah para pengurus ‎NU akan mempertahankan ketradisionalannya dalam menjalankan jam’iyah dan ‎orghanissai ini? Jadi masalah baca tidak begitu penting? Saya belum tahu. Anda?‎

Semoga tulisan ini dapat respon positif di elit NU Pusat dan daerah, khususnya Kudus. ‎Penulis ini juga wong NU ndeso yang mencoba untuk selalu belajar mengikuti ‎perkembangan Zaman ini. Karena penulis masih ingat bahwa ayat yang pertama kali ‎turun adalah ”Bacalah”. ‎

Atau warga NU sekarang tidak diajari untuk membaca tulisan tetapi diajari membaca ‎alam,suasana, tragedi, fenomenakah? Saya belum tahu.‎

Salam perubahan.‎
Bagaimana dengan Anda?‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salam persahabatan