NU Kudus dan ANSOR, IPNU Jati
Semoga tidak menjadi program yang latah. Apalagi latah terhadap kegagalan. Survey yang berjalan walau tak menggunakan system yang akurat, bahwa warga NU tidak suka Baca. Hal ini juga pernah terlontar dari mantan ketua NU Kudus, KH. Munawar Kholil, bahwa “Wong NU ora seneng Moco karo Urunan”.
Kembali ke latah, yaitu NU, Ansor, IPNU pada bareng-bareng buat bulletin sendiri-sendiri. NU punya BUMI, Ansor punya Al Fata, IPNU punya Expresi. Adalagi ranting loram wetan mau buat bulletin Wases heee…he…
Bagaimana hal ini akan ketemu, bila warga NU gak suka baca, tapi di lain hal banyak buat bulletin. Pandangan baik adalah hal ini untuk menumbuhkan minat baca warga NU. Semoga sukses bila itu tujuannya. Tetapi akan meninggalkan luka yang dalam, bila bulletin itu hanya untuk ngejar setoran, ngejar setoran program.
Buletin semoga tidak menjadi mbuletin niat kita mangembangkan keilmuan di jamiyah ini. Bagaimana dengan anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan