TPQ Nurul Falah Goleng Pasuruhan Lor Jati Kudus
Disini lah saya pertama kali ikut berjuang, untuk mentransfer ilmu baca Al qur’an yang saya punya. Saya mulai perjuangan ini ketika masih duduk di kelas 3 MA setingkat SMA lho, dulu saya sekolah di MA. Hasyim Asy’ari I Kudus.
Yang membawaku pertama kali adalah ketua NU ranting Pasuruhan Lor yaitu K. Khomsun Abdul Hamid. Saat itu tahun 2001, jadi sudah hampir 10 tahun saya ikut berjuang disana. Banyak suka dan duka bergumul dengan anak-anak Goleng. Dari bertemu dengan banyak guru yang berganti-ganti(karena medan yang jauh) sampai bertemu dengan banyak anak2 dari dusun yang kecil, Goleng.
Selama ini TPQ dah mengadakan kurang lebih 5 kali wisuda santri TPQ Nurul Falah. Mulai jadi sekretaris hingga ketua panitia Wisuda, yang sering kami sebut Khotmil Qur’an. Sampai saat ini kami telah mewisuda lulusan TPQ kurang lebih 50 santri, maklim kami berada di dusun yang kecil, dah baik bila di pandang dari sisi populasi masyarakatnya.
Guru yang ada hingga saaat ini berjumlah 5 orang. Yang sudah mengalami beberapa kali tambal sulam guru. Diantara yang masih eksis saat ini Bu Ismi Lembah(Goleng), Bu Sri(Goleng), Bu Handayani(Pasuruhan Kidul), Bu Ulya(Jati Wetan), n Pak Ta’in Salwa(Pasuruhan Lor). Jika guru yang pernah ikut gabung di TPQ kami banyak, ada Bu Jumiatun(Pasuruhan Kidul), Pak Ihyauddin(Jati Wetan), Bu Muslikhah(Pasuruhan Lor), Bu Muna(Jati QWetan), Bu Rahmawati(Jepang Pakis), Bu Eka(Pasuruhan Lor) dll. Kebanyakan yang ikut gabung sebagai guru adalah dari luar desa.
Kenapa saat ini saya masih eksis? Ini tidak terlepas dari dorongan my wife; Noor Dina Ariyanti. Dialah sosok yang selama ini memotifasi saya untuk selalu rajin hadir di setiap majlis ngaji Al Qur’an itu. Semoga perjuangan ini barokah untuk keluarga kita. Makasih my wife.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan