Senin, 04 Juli 2011

Sertifikasi Guru VS Akhlaq Siswa


SERTIFIKASI GURU VS AKHLAQ JELEK SISWA

Sebuah catatan kecil dari seorang buruh swasta Madrasah di Kudus

Lebah indah – Saat pemerintah membuat program para guru wajib sertifikasi akan berimbas pada hasil didikan yang akan di peroleh dari sebuah sekolah/madrasah.

Ketika PPD baru, banyak sekolah berlomba untuk mendapatkan banyak murid, dengan jalan apapun. Ada pula yang minta doa pada orang pintar (Dukun), agar dapat siswa yang banyak.

Sekarang yang menjadi target para guru adalah mendapatkan siswa yang banyak, untuk menutup jam target dari program sertifikasi. Jadi berlomba mendapatkan siswa yang banyak agar jam mengajar terpenuhi.

Masalahnya sekarang adalah para guru hanya focus pada pencarian banyak siswa tanpa menyiapkan strategi mendidik para siswa untuk menjadi siswa yang sholih sholikhah. Hal ini sangat berbahaya jika para pengajar hanya mementingkan Jam ngajarnya tanpa memperhatikan perkembangan seorang siswa. Semoga hal ini tidak terjadi.

Indikasi siswa menjadi sholih sholikhah adal;ah saat dirumah, apakah mereka menurut dengan perintah orang tua? Tidak membantah orang tua? Tidak berbohong? Perhatikan anak-anak anda, bila tidak ada perubahan sikap yang baik, segera konsultasi ke sekolah/madrasah anak anda. Sebab ada sinyal system mendidik di sekolah ada yang keliru/salah. Perhatian orang tua sangat berperan dalam hal ini, jangan masa bodoh dengan perkembangan anak.

Tujuan sekolah adalah menciptakan anak menjadi orang yang sholih sholikhah. Bukan hanya dapat mendapatkan kerja, banyak uang, tetapi menjadi orang yang tahu berterimakasih pada orang tua. Indikasinya tadi.

Akhlaq anak kita lebih utama dari pada nilai mata pelajarannya. Lebih baik menjadi anak yang benar dari pada menjadi anak yang pintar.

Benar pasti pintar, pintar belum tentu benar. Tidak kurang dari orang pintar yang merugikan Negara, keluarga, orang tua. Pintar buat membohongi Negara, rakyat, orang tua dll.

Mari berpikir untuk kebaikan masa depan anak kita, keluarga kita, lingkungan kita, masyarakat kita, bumi kita. SAlam perubahan. (Abu Nayya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salam persahabatan