Rabu, 02 Maret 2011

Jendral Pasuruhan Lor tidak jadi di Demo, tetapi memang harus Turun

"belum pernah terdengar di Pasuruhan Lor ada ustadz didemo selagi Ustadnya bener,bukan mengkritik tapi menghujat yg didasari karena dendam pribadi ( sesuai pengakuannya dibaldes Pas-Lor ),apakah Islam pernah mengajarkan Dendam,.? di RW 4 Miraspun dibrantas.Apakah Ustadz spt itu merupakan aset NU ato malah jadi penghancur nama besar NU,.." Bang Jack.

Ini adalah cuplikan komentar di Blog ini.


= = = = =
Bang Jack, seharusnya lebih bijak dalam menyelesaikan masalah bukan dengan cara seperti itu. Apakah NU dalam hal ini sudah berbicara? Apakh NU mengakui bahwa itu aset NU? lha wong NU saja tak pernah berkomentar.

Jadi Kang Sariono belum bener, yang bener ya yang Demo itu.

Kami sepekat dendam di bawa keranah publik tidak baik. Kami sepakat menghujat di Piblik juga tidak di benarkan. Ok Bro Jack.

Yang jelas sekarang dah tak terdengar suara ngajinya Bang Sariono "jendral Pasuruhan Lor" ya kan. Jadi Tambah adem kan?

1 komentar:

  1. Ok Boz,..perlu diluruskan,..
    Kang Sariono didemo bukan karena "Ngajinya"tetapi krn Hujatanya yg ngawur.apakah org spt itu patut dijadikan "Jendral Pas-Lor",.?????
    Apa org2 Pas-Lor gak ada yg lebih baek,..??
    Kutipan diartikelmu (Abu Nayya belajar Kritik diPas-Lor) mmg tepat utk hal tsb:
    "Ada pula yang pandai memberikan kritikan bahkan hujatan akan tetapi tidak mampu memberikan solusi, hanya mencari sensasi yang justru memperkeruh suasana".
    dan emang terbukti kan,.karena ngajinya tak terdengar lg suasananya jadi Adem,..bukan spt saat msh "ngaji",...
    salam,...

    BalasHapus

salam persahabatan