Rabu, 02 Maret 2011

Kisah Hikmah Lupa Diri

Abu Nayya Pasuruhan Lor, jangan pernah Lupa diri ya, ingat akan mati.

Ada tiga orang dari Bani Israil yang mempunyai penyakit berbeda. Yang pertama menderita penyakit kusta, yang kedua menderita kebotakan, dan yang ketiga menderita kebutaan. Suatu saat Allah bermaksud menguji mereka, sehingga Dia mengutus seorang malaikat untuk menemui mereka. Pertama kali malaikat ini menemui orang yang terkena penyakit kusta. Malaikat bertanya kepadanya, “Apa yang paling engkau inginkan sekarang?” Penderita kusta menjawab, “Rupa dan kulit yang mulus dan hilangnya sesuatu yang dianggap jijik oleh orang lain dari diriku.” Maka malaikat itu mengusap penderita kusta sehingga warna kulitnya menjadi mulus. Lalu malikat berkata lagi kepada dia, “Kekayaan apa yang paling kamu senangi?” Ia menjawab, “Unta!” Maka malaikat memberikan seekor unta yang sedang bunting dan berkata, “Semoga Allah memberkatimu dengan unta ini!”



Selanjutnya sang malaikat menemui orang botak dan bertanya, “Apa yang paling engkau inginkan sekarang?” Orang botak menjawab, “Rambut yang bagus dan sesuatu yang membuat orang lain mencemoohku ini hilang.” Maka malikat mengusap kepala orang tersebut sehingga hilanglah kebotakannya. Lalu dia pun memberikan rambut yang sangat bagus kepadanya. Malaikat ini bertanya lagi, “Harta apa yang paling engkau senangi?” Orang botak menjawab, “Sapi!” Maka ia diberi seekor sapi sedang yang bunting. Malaikat berkata kepadanya, “Semoga Allah memberkatimu dengan sapi ini!”

Kemudian sang malaikat menemui orang buta. Ia berkata kepadanya, “Apa yang paling engkau inginkan sekarang?” Orang buta ini menjawab, “Dapat melihat!” Maka muka orang buta ini diusap oleh malaikat sehingga ia dapat melihat. Lalu malaikat bertanya kepadanya, “Harta apa yang paling engkau senangi?” Ia menjawab, “kambing!” Maka orang ini diberi seekor kambing yang sedang bunting dan akan segera beranak.

Singkat cerita unta, sapi, dan kambing mereka terus berkembang biak. Sehingga, masing-masing dari tiga orang itu mempunyai satu lembah yang penuh dengan unta, sapi, dan kambing. Suatu saat, malaikat yang pernah menemui mereka datang kembali kepada mereka bertiga. Pertama kali ia menemui orang yang asalnya terserang penyakit kusta-saat ini ia telah menjadi orang yang bermuka tampan dan berkulit mulus. Malaikat ini berkata, “saya ini orang miskin yang sedang kesusahan melanjutkan perjalanan karena untaku kabur. Saat ini tidak ada yang bisa membantuku kecuali Allah dan kamu. Atas nama Dzat yang telah memberi kulit mulus dan harta kepadamu, saya meminta seekor unta untuk dijadikan tunggangan dalam perjalananku.” Orang ini menjawab, “Saya masih punya banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Jadi, maaf saja saya tidak bisa memberimu.” Malaikat tersebut berkata, “Rasanya saya mengenal engkau. Bukankah dulu engkau penderita kusta yang dihina oleh orang banyak karena fakir lalu Allah memberi harta kepadamu?” Orang tersebut berkata, “Kata siapa? Kekayaan ini saya dapatkan sebagai warisan dari orang tuaku.” Malaikat ini berkata, “Jika engkau berdusta, Allah akan mengembalikanmu kepada keadaan semula.” Karena ia berdusta maka Allah mengembalikannya kepada keadaan semula, yaitu mengidap kembali kusta.

Selanjutnya malaikat tadi mendatangi orang yang asalnya menderita kebotakkan dan menyampaikan apa yang disampaikan kepada penderita kusta. Namun, orang botak ini pun sama mengaku bahwa kekayaannya didapat dari harta warisan orangtuanya. Ia menolak memberi bantuan. Malaikat berkata, “Jika engkau berdusta, engkau akan dikembalikan oleh Allah kepada keadaan semula.” Dikarenakan di berdusta, Allah mengembalikannya kepada kedaan semula, yaitu botak kembali.

Lalu malaikat menemui orang buta yang saat ini telah dapat melihat. Malikat berkata, “Saya ini seorang manusia miskin yang sedang melakukan perjalanan. Saya kehabisan bekal dan saya mengharap bantuan Allah dan engkau. Atas nama Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, saya meminta seekor kambing untuk bekal dalam perjalananku.” Orang buta berkata, “Dulu saya buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Silahkan ambil kambing yang engkau inginkan. Demi Allah, saya tidak akan mengoretkan sedikit pun apa yang engkau ambil untuk Allah.” Malaikat berkata, “Pegang saja hartamu itu! Sebab, saya hanya menguji kalian. Allah sungguh senang kepadamu dan marah kepada dua rekanmu itu!”

Oleh Nayya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salam persahabatan