Sabtu, 22 Februari 2014

Madrasah / sekolah Bengkel Tingkah Laku



Sekolah Sebagai Bengkel Tingkah Laku
Oleh : Tain abi nya Nayya

Lebah Indah- Bengkel tingkahlaku? Ea itu adalah sebutan lain dari lembaga Sekolah atau madrasah. Ada bengkel motor, yang memperbaiki motor yang rusak. Ada bengkel mobil , yang memperbaiki mobil yang mogok tak bisa jalan. Ada bengkel elektronika, yang memperbaiki pesawat elektronika yang tak bisa berfungsi dengan baik.

Bengkel tingkah laku, yaitu tempat untuk memperbaiki tingkah laku, agar menjadi lebih baik. jika incame nya baik sekolaha akan meningkatkan sikap yang baik itu, tetapi jika rusak, maka sekolahan akan memperbaikinya. Berbeda dengan bengkel yang material tadi, bengkel tingkah laku ini lebih menitik beratkan kepada sikap, hati dan pikiran seseoarng.


Sekolah atau madrasah yang baik itu seharusnya tidak memilih dan memilah calon siswanya, sebab semua punya hak untuk memperbaiki diri/ diperbaiki diri dimanapun tempat sekolahan itu. Jadi jika ada sekolah/madrasah yang menolak seorang calon siswa, berarti ada sedikit tujuan mulia yang di penggirkan, yaitu tempat untuk memperbaiki/ meningkatkan sikap dan tingkah laku.

Seorang Ulama’ alaim di Kota Kudus, suatu waktu berpesan kepada para pengurus dan guru, saat pembukaaan atau pendirian madrasah, tepatnya di MTs. Hasyim Asy’ari, pesan singkat yang disampaikan langsung adalah “ jangan sampai madrasah ini menolak murid, apapun latar belakangnya”. Sartinya itu apa? Ea agar semua orang yang ingin berubah lebih baik dapat mendapat solusinya di madrasah atau sekolah yang di tuju.

Maka sebagai guru atau pengurus di sebuah lembaga pendidikan haruys menitik beratkan kepada perbaikan sikap, tingkahlaku, akhlaq siswa/ seseorang ketimbang hanya menonjolkan otaknya saja.

Pesan seorang Habaib terkeanal di Jawa Tengah memotivasi kita semua, “ Jangan doakan anakmu supaya menjadio anak yang pintar, tetapi doa kan anakmu supaya menjdai orang yang benar”. Artinya adalah jika menjadi orang pintar dengan nilai 9 semua di maple-mapel nya itu belum tentu benar tingkah lakunya. Tetapi jika anak itu benar dalam semua hal, berarti anak itu juga pintar.


Pintar belum tentu benar dan benar pasti pintar. Semoga kita menjadi orang yang benar.

Tulisan ini bersumber dari guru-guru penulis, yang sekarang masih selalu bersama. Sebagai oto kritik bagi penulis sendiri. Jika merasa tersinggung berarti kita sama. Harus memeprbaiki diri. Ojo dhumeh.
Salam cerdas dan santun.

*: penulis adalah buruh di sebuah pendidikan agama di Kudus, juga pemilik Lebah indah collection. Serta masih menjadi mahasiswa tertua di UMK Kudus, di jurusannya dan angkatannya 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salam persahabatan