Koordinasi Kasi
Mapenda di MTs. Hasyim Asy’ari 1 Kudus
Oleh : Tain
abu nayya
Lebah Indah – Koordinasi dalam suatu organisasi atau
lembaga adalah sesuatu yang wajib terjadi, apa lagi di situasi genting,
darurat. Ini juga yang di lakukan oleh Kasi Pendidikan Madrasah / Mapenda
Kemenag Kudus kepada para stake holder di MTs. MA Hasyim Asy’ari 1 Kudus.
Acara bertajuk Pembinaan dari MAPENDA KUDUS ini di
laksanakan pada hari Senin, tanggal 17 Pebruari 2014, di aula MTs. NU Hasyim
Asy’ari 1 Kudus. Yang di ikuti oleh semua guru dan staff di MTs dan MA Hasyim
Asy’ari 1 Kudus. Dalam Hal ini Mapenda di hadiri oleh kepala sendiri yaitu Drs.
H. Su’udi, M.Pd. dan juga di hadiri oleh ketua BPPMNU Hasyim Asy’ari Kudus ,
Drs. H. asyrofi Mashitho.
Dalam pembinaan dan koordinasi ini Pak Asrofi berpesan
untuk meningkatkan persepsi public yang baik kemasyarakat, bahwa madrasah itu
adalah sekolah yang unggulan. Agar animo masyarakat dating ke madrasah dengan
bangga dan berduyung-duyung. Dan dalam hal ini guru sebagai agennya.
Berbeda dengan pak Su’udi yang menyampaikan bahwa
kehadirannya dalam pembinaan ini juga untuk mengingatkan dalam hal kebaikan,
bukan menggururi, juga dengan niatan untuk membangun madrasah yang baik. Serta pak
Su’udi juga berpesan agar guru lebih peduli terhadap madrasah. Bagaimana masyarakat
akan menitipkan putra-putrinya jika putra-putri guru tidak sekolah di madrasah.
Pak Su’udi juga menyampaikan agar guru sertifikasi
terutama PNS yang sudah terpenuhi jam di satmikal MTs/MA jangan sampai mengajar
di tempat lain, harus setia dan jangan mendua.
Dalam kesempatan ini juga ada Tanya jawab tentang ide
untuk mewajibkan lulusan MTs harus masuk ke MA. Jadi semua bisa bekerja bareng.
Hanya saja ide ini baru usulan dan belum mendapat solusi yang tepat, sebab
banyak guru yang berkepentinga disini. PR buat kepala MTs dan MA juga Mapenda.
Kesimpulan dari pembinaan ini adalah agar acara
koordinasi, konsolidasi ini harus berjalan secara rutin, agar terjadi
komunikasi yang baik. Agara tidak terjadi mis komunikasi. Juga dalam
pembicaraan ter akhir bapak Su’udi titip pesan bahwa menanam itu jangan
berpikir bahwa besok kita akan memetik buahnya, tetapi menanam itu untuk
keseimbangan alam. Biarlah orang lain yang akan memetik dan memanfaatkannya
nanti. Belajar ikhlas yang coba di sampaikan kepala Mapenda Kudus ini.
Yang terpenting dalam kaca mata penulis, adalah satu
OJO DHUMEH. Kerja sama dan tidak ada yang paling benar dan pinter. Saling mengingatkan.
Mengajar itu belajar, juga mengajar jangan hanya karena kepala madrasah, jangan
Karen sertifikasi, jangan karena uang, tetapi karena pengabdian kepada Tuhan.
Salam cerdas dan santun.
*: penulis adalah abdi pendidikan di tanah tepi sungai
pinggiran kota Kudus, juga owner Lebah indah collection.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan