DPR = Dana Pergi
Rekreasi
Lebah indah- “DPR adalah taman kanak-kanak”,
kata Gus Dur.Ungkapan Gus Dur itu belakangan ini mendekati kebenaran. Pasalnya
sifat para anggota DPR walau tidak semuanya masih suka berfoya-foya dan
memboroskan uang, yang mana itu adalah anggaran Negara, milik rakyat Indonesia.
Gimana tidak, kunjungan ke luar negeri seperti ke Yunani saja memakan dana
sampai 2 M. Yang katanya hanya untuk belajar etika.
Itu belum kunjungan yang lain-lain ke luar negeri, sudah
berapa Milyar uang Negara untuk kegiatan tamasya keluarga DPR. Tugas kerja
tetapi mengajak keluarga pribadi, jika menggunakan dana pribadi its ok tetapi
jika Negara yang harus membiayai? Apa kata dunia?
Mari kita belajar dari kegiatan ini :
1.BAgaimana jika dana sebesar itu
untuk membantu mereka yang kurang mampu di Indonesia, membantu guru swasta yang
gajinya pas-pasan, Guru ngaji Al Qur’an/TPQ yang hanya di bayar dengan 2000
rupiah perhari. Bagaimana?
2.Belajar etika, dan lain-lain
keluarnegeri apakah tidak terlalu ngoyo woro? Jika para anggota DPR itu mau
melihat lebih dalam ke diri sendiri, ke dalam negeri sendiri, banyak dari anak
bangsa ini yang bisa di minta untuk mengajar etika.Islam adalah gudang yang
penuh permata etika yang indah dan sempurna. Mulai dari bangun tidur sampai
tidur lagi ada aturan dalam islam. Tidakkah mereka belajar etika dalam
Islam?Yang katanya di Indonesia mayoritas pemeluknya, bahkan di seluruh dunia.
DPR memang Taman kanak-kanak, jika mereka tidak mau berubah
lebih baik.Rakyat sudah pintar menilai siapa yang baik dan siapa yang mencuri
hati dan harta rakyat Indonesia.Budayakan budaya malu, jangan cengengesan
padahal sudah jelas salah.Intropeksi diri. Rakyat kecil muak melihat tingkah
polah wakil rakyat yang suka foya-foya di depan penderitaan rakyat Indonesia.
Berubahlah sebelum rakyat kecil merubah dengan paksa. Jangan sampai hokum rimba
akan berlaku di Indonesia tercinta ini, bila tiap hari selalu di suguhi
kebobrokan akhlaq para pejabat di negeri Indonesia ini.
Apakah DPRD di daerah-daerah di Indonesia juga sama? DPRD di
Kudus gimana?Semoga tidak. Salam perubahan, salam sengat dan madu.
Zzzzttt…zzzzttt… (Abu Nayya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan