Kader NU Harus Sadar
Baca, Sadar Menulis, dan Sadar Media
Lebah indah- Ada yang kurang klop dengan judul
di atas.Seharusnya bukan hanya sadar Membaca, Menulis dan media saja tetapi
masih kurang yaitu sadar Berakhlaq Mulia. Buat apa pandai membaca, menulis
tetapi akhlaq tidak sesuai dengantulisannya yang baik. Itu akan menjadi
bumering bagi hidupnya. JAngan hanya alim di membaca, menulis saja tetapi
tingkah laku harus menjadi nomor satu.
Judul itu adalah semangat yang d dengungkan oleh mereka yang
akan mempengaruhi para remaja NU yang tidak suka menulis dan membaca, dan juga
dengan mendorong berjalannya sekolah menulis yang didirikan remaja NU di Kudus.
Alangkah lebih bijaknya juga di barengi dengan sekolah Akhlaq, karena yang di
butuhkan dalam kehidupan ini adalah akhlaq yang mulia.Lihat akhlaq yang di
tunjukan oleh para remaja masa kini sudah tidak lagi menggunakan ruh yang baik
dari ajaran Nabi kita Muhammad SAW. Mereka lebih memilih ajaran setan yang di
poles dengan indah dan kelihatan legal. Contoh kongkret di Jakarta 40 % remaja
Jakarta pernah melakukan hubungan seks.BAgaimana di Kudus?Semoga tidak.
Siapa lagi yang akan menjaga akhlaq anak- cucu kita ijka
tidak diri kita sendiri. Serangan setan yang di poles dengan keindahan sudah
merambah dengan cepatnya dan sulit untuk di bendung. Lihat Internet. Itu media
yang sangat mudah, murah, dan parah bagi akhlaq remaja kita.Sekolah Akhlaq juga
harus di dirikanoleh para pemerhati generasi Robbany tak kecuali remaja NU yang
katanya mengaku Generasi Aswaja di Kudus Jawa Tengah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan