Jam’iyyah (kumpulan ngaji) Kalah dengan Bisyaroh
Lebah indah- Ada yang unik di Jati Kudus, kisah yang nyata di tahun 2012, yang bisa kita ambil pelajaran.Yaitu ada sebuah kumpulan ngaji yang sering di sebut dengan jam’iyyah di Jati Kudus, yang di protes oleh para anggotanya. Gara-garanya adalah pengurus dari jam’iyyah itu lebih memilih undangan jam’iyyah lain dengan mendapatkan bisyaroh oleh konglomerat (wong Sugeh, bos) di Kudus dengan meninggalkan jam’iyyah rutin yang telah berjalan tiap malam Jum’at. (biasa tradisi NU tiap malam Jum’at).
Hal ini mendapat protes dari anggota jam’iyah yang mengeluh, karena jam’iyyah yang rutin malam jum’at telah di kalahkan dengan jam’iyyah undangan yang mendapat bisyaroh per orangnya.
Ini adalah sebuah pelajaran yang berharga bagi kita umat islam terutama NU di desa-desa yang selalu membudayakan pengajian Jam’iyyah-jam’iyyah. Agar dalam berjam’iyyah bukan factor untung rugi finansial yang di buat tujuan dengan mengorbankan esensi dari sebuah jam’iyyah itu sendiri, baik itu jam’iyyah TAhlil, MAulid, MAnaqib, Istighotsah dll.
Jam’iyyah seharusnya di jadikan sarana untuk lebih meningkatkan mutu ibadah kita kepada Yang MAha Kuasa, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, untuk merubah akhlaq yang lebih baik kepada sesame mahlukNya.Bukan malah membuat jam’iyyah sebagai ajang pamer, kesombongan, riya’, ujub tentang Ilmu, harta, Perhiasan, rupa ganteng cantik, pakaian, kendaraan yang merasa kita miliki.(Ingat semua itu bukan milik anda tetapi hanya titipan dari Allah SWT).
Ini sebuah teguran bagi kita semua yang merasa memiliki Jam’iyyah, semoga kedepan lebih bijak dalam berakhlaq. Salam untuk jam’iyyah-jam’iyyah Maulid, MAnaqib, TAhlil, Yaasiin, Istighotsah dll di PAsuruhan Lor, Loram, Sunggingan, Temulus, Jepang, Getas, Karang Bener, Honggosoco, Ploso, GArung, DAwe, BAe, JAti, Kudus Indonesia. Salam perubahan, salam sengat dan madu. Zzztt…zzztt…zzztt… (Abu Nayya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
salam persahabatan