Kamis, 26 April 2012

RA Kartini Menangis


RA Kartini “Menangis” dengan Ulah Indonesia

Lebah indah- 21 April 2012 pagi jam 04.00 di semua tempat rias sepanjang jalan antara Sunggingan Hingga Pasuruhan Lor Jati Kudus semua penuh dengan ibu dan anak-anak yang ingin di rias layaknya RA.Kartini yang ada di Foto-foto di buku sejarah Indonesia. Bayangkan di mulai pada jam sepagi itu hanya untuk berhias seperti gaya dohir RA.Kartini. Dengan biaya minimal 40 rb per anak yang dirias. Dan hamper di tingkatan sekolah dari SD hingga SLTA semua berlomba untuk berhias seperti itu.Bayangkan.

Hitung biaya semua rias itu, ada berapa juta?Hanya untuk berhias.Alangkah baiknya jika biaya per anak itu untuk biaya sahabat, saudara, teman kita yang kurang mampu dalam mengenyam pendidikan. Yang itu secara tidak langsung ikut falsafah yang selalu di gembar-gemborkan sang pahlawan Wanita Indonesia itu “ habis gelap terbitlah terang”, bukan dengan riasan yang bersemboyan “ habis uang terbitlah utang”.

RA.Kartini menangis bila yang di tiru adalah fisik luarnya saja tanpa mencoba untuk menerjemahkan apa yang sedang di perjuangkan oleh beliau. FAlsafah beliau bukan hanya di 21 April saja tetapi setiap saat ajaran beliau yang baik harus selalu di terjemahkan dalam tindakan nyata bukan hanya retorika apalagi riasan sampah.Mari berbenah dengan bijak.Jangat turuti polesan setan.

Salam perubahan, salam sengat dan madu. Zzztt…zzztt…zztt… (Abu Nayya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salam persahabatan